Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Mengkaji Cerpen

Cerpen dengan judul "Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup", penulis M. Shoim Anwar. Pada cerpen ini terdiri dari beberapa paragraf. Cerpen tersebut memiliki tema yakni tentang cara untuk mendapatkan kemenangan & bersikap yang baik saat di dunia. Tokoh utama dalam cerpen tersebut yakni Gus usup. Gus usup seseorang yang sederhana dalam hidupnya, selain sederhana gus usup juga sosok yang baik hati dan santai. hal itu terbukti bahwa saat sedang bermain kartu remi dengan teman-temannya ia berbaik hati untuk memberikan uangnya kepada teman yang saat bermain mengalami kekalahan. selain itu, gus usup juga orang yang senang bercanda hal itu terbukti bahwa gus usup mengatakan siapapun yang memegang akik sisik naga maka orang yang memegang tersebut tidak bisa buang air kecil & berak. Pada kandungan isi cerpen ini juga memiliki makna yang berkaitan dengan kehidupan nyata. hal itu ditunjukkan dengan bahwa gus mus seseorang yang baik hati & rajin beribadah. hal tersebut tentu berk

Mengkaji Puisi

Puisi  "Ulama Abiyasa Tak Pernah Minta Jatah" Karya: M.Shoim Anwar Pada puisi ini memilik 4 bait. Bait 1 memiliki 8 baris, Bait 2 memiliki 6 baris, Bait 3 memiliki 7 baris, bait 4 memiliki 9 baris.  Pada bait 1 memiliki makna bahwa seseorang yang tidak memiliki jabatan, tetapi ia memiliki akhlak yang baik dan patut untuk ditiru.  pada bait 1 jika dikaitkan dengan kehidupan nyata yakni seperti seorang karyawan yang memiliki prinsip yang tak bisa digoyahkan, bahwa ia tidak akan pernah melakukan pencitraan kepada pimpinannya hanya untuk mendapatkan jabatan yang di dambakan oleh orang-orang. Pada bait 2 memiliki makna bahwa ketika ulama abiyasa mendapat pesan, maka ia akan melaksanakan pesan itu setulus hati. setiap hal yang ia lakukan menjadi contoh & ia tetap memiliki harga diri & kehormatan. Pada bait 2 jika dikaitkan dengan kehidupan nyata yakni saat seorang karyawan diberi tugas oleh pemimpin untuk melaksanakan sebuah projek, maka karyawan tersebut mengerjakan projek

KRITIK: MENELAAH PUISI

    Pada puisi yang berjudul Ulama Durna Ngesot Ke Istana karya M.Shoim Anwar memiliki 4 bait. Pada bait ke-1 terdapat 7 baris, bait ke-2 terdapat 8 baris, bait ke-3 terdapat 10 baris, dan bait ke-4 terdapat 12 baris. Pada setiap baris memiliki kata yang bermakna berkaitan dengan kehidupan nyata saat ini. Berikut ini penjabaran makna pada setiap baris puisi Ulama Durna Ngesot Ke Istana :  ♧ Pada bait ke-1 terdapat 7 baris dan setiap       kata pada baris tersebut memiliki makna;      ¤Pada baris 2 hingga 3 memiliki makna             bahwa dunia ini seperti panggung                   sandiwara dan manusia memerankan             perannya masing-masing. Orang-orang           yang memiliki kekuasaan pun bersikap           rendahan hanya untuk mendapatkan             kenikmatan di dunia.      ¤Pada baris 5 hingga 7 memiliki makna             bahwa saat memiliki kekuasaan di                   dunia adalah kenikmatan terindah dan           menganggap segala perilaku buruk                 yang

Kritik Dalam Bentuk Essay

Puisi                "Dursasana Peliharaan Istana"                      Oleh: M.Shoim Anwar Dalam setiap karya sastra, tentunya pengarang maupun penulis menampakkan makna yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Contohnya dalam isi puisi yang berjudul "Dursasana Peliharaan Istana", ini pengarang memberikan makna dalam karyanya tersebut. makna yang pertama yakni sebagai bawahan / anak buah harus bersikap sewajarnya kepada pemimpin, bukan dengan bersikap berlebihan hanya untuk mendapatkan penilaian terbaik di mata pemimpin. makna yang kedua yakni dalam melaksanakan pekerjaan harus dengan baik dan benar. makna yang ketiga yakni saat menjadi pemimpin haruslah bijaksana dan tegas dalam mengambil keputusan. Dalam puisi tersebut nampak jelas bahwa raja dan pejabat istana tidak mampu dalam menyelesaikan masalah dalam istana tersebut. sehingga, raja menyewa Dursasana untuk menenggelamkan kawula. namun, sayangnya Dursasana tidak menjalankan tugasnya dengan baik. hingga akhirnya